Jumat, 22 November 2024

Hudiyono: Pemprov Dorong Standarisasi Pelayanan Wisata di Wilayah Jatim

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Desa Wisata Sendang di Pacitan. Foto: Kemenparekraf

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mempersiapkan fasilitas dan akses menuju tempat-tempat wisata untuk menyambut kedatangan wisatawan selama libur lebaran 2023. Sebagai provinsi yang memiliki ribuan potensi wisata, Pemprov optimis terjadi peningkatan kunjungan wisata oleh pemudik.

Hudiyono Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Jawa Timur mengatakan, Gubernur sudah menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda yaitu Polda, BMKG, BPBD, Dishub, Bina Marga, dan Dinkes, pada 20 Maret 2023 terkait hal tersebut.

Sekda Jawa Timur juga sudah sudah mengeluarkan surat edaran terkait persiapan teknis khusus wisata, termasuk antisipasi pelayanan, kemacetan, potensi bencana, dan minuman keras.

“Intinya bagaimana memberi pelayanan terbaik untuk pemudik yang datang ke Jawa Timur,” kata  dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Rabu (12/4/2023).

Selama ini, kata Hudiyono, pemerintah kabupaten kota sudah membuat akses wisata, meskipun belum maksimal. Ke depannya, penguatan akses bisa dilakukan secara mandiri dari desa dan provinsi.

Provinsi dan kabupaten kota sudah membuat peraturan daerah dan gubernur untuk standarisasi pelayanan di wisata. Namun, Hudiyono mengakui di lapangan memang masih ditemui kondisi yang belum sesuai. Untuk itu pemprov sering bertemu dengan pengelola desa wisata mandiri yang tata kelolanya belum ada standar pelayanan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa Pokdarwis dan dinas kebudayaan beserta kabupaten kota untuk penguatan pelayanan desa wisata,” ujarnya.

Dengan adanya desa-desa wisata baru, menurutnya, masyarakat desa berbenah diri membangun desanya dengan membuat akses tembusan antara satu desa ke desa lain. Hal semacam ini terbukti dapat meningkatkan potensi desa tersebut. Hudiyono menyebutkan ada sebuah desa yang dulunya hanya tanah disewakan, setelah dikelola menjadi desa wisata omzetnya setahun bisa sampai Rp3 miliar.

Selain itu, kata Hudiyono, Pemprov Jatim juga sudah membuat paket-paket wisata yang infonya telah dipublikasikan di media sosial Disbudpar Jatim atau kabupaten kota masing-masing.

Pada kesempatan yang sama, sejumlah pendengar Suara Surabaya ikut menyampaikan aspirasinya terkait persiapan jelang momen mudik lebaran sambil liburan di Jawa Timur.

Hengky Lesmana, warga Surabaya, meminta para pengelola memperhatikan keamanan dan kenyamanan tempat wisata. Sebab, seringkali kalau sudah ramai, keamanannya jadi kurang dan kenyamanan seperti kebersihan kurang.

Yusuf Zainudin, warga Banyuwangi berharap pemerintah kabupaten dapat memperbaiki akses jalan yang kurang baik menuju tempat wisata dan meningkatkan kebersihan yang masih kurang. “Kami berharap dinas kebudayaan merangkul semua pihak, termasuk kelompok sadar wisata,” kata dia.

Kemudian Fadli Syahputra, warga Sidoarjo berharap publikasi pariwisata Jawa Timur di media sosial bisa lebih digencarkan. “Publikasi pariwisata Jatim semisal lewat medsos kalah dengan Jawa Barat. Padahal objek wisata di Jatim lebih bagus dan lengkap,” ujarnya.

Jumadi, warga Sidoarjo mengatakan, wisata di Jawa Timur semakin banyak pilihan. Oleh karena itu, masyarakat harus memiliki peran agar mendapat manfaat ekonomi. Misalnya dengan mengatur parkir atau berjualan souvernir.

Agung Setiono menyarankan wisatawan berangkat lebih pagi untuk menghindari kemacetan menuju lokasi wisata.(iss/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs